Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Tahap Panen Ikan Budidaya Akuaponik

 

Setelah membahas tentang panen sayuran, kali ini akan membahas tentang panen ikan dalam budidaya akuaponik. Panen merupakan saat yang sangat dinantikan oleh para pembudidaya akuaponik. Pasalnya, para pembudidaya bisa mengharapkan untung dari budidaya akuaponik ini. Tentunya panen ikan akan membutuhkan waktu yang lebih lama daripada panen sayuran. Panen ikan baru dapat diakukan setelah melakukan panen sayuran beberapa kali. Ikan yang dapat dipanen dapat terlihat dari bobot yang optimal dan memiliki kondisi fisik yang sehat. Jadi, bagaimana sih panen ikan yang tepat? Serta kapan ikan bisa dipanen? Langsung saja kita cek postingan ini!!


Sumber: infoikan.com

Prinsip dasar dari pemanenan yang perlu dijaga oleh pelaku bisnis adalah ikan harus dapat tetap hidup setelah ditangkap dan ditampung dalam satu wadah, kecuali pada ikan nila yang dipasarkan di pasar lokal dapat langsung dimasukkan kedalam bak berisi es batu. Berdasarkan prinsip ini, langkah yang perlu diperhatikan dalam pemanenan yaitu tingkat stress yang dialami ikan. Semakin sedikit ikan mendapatkan stress maka semakin besar peluang ikan dapat tetap bertahan hidup. Pada pemanenan hal yang harus diperhatikan adalah :


1.    Cara Panen

Cara panen adalah proses pengambilan ikan, baik keseluruhan dan sebagian dari kolam dipindah ketempat lain untuk siap dipasarkan. Cara panen prinsip semua ikan hampir sama yakni dengan mengeluarkan air dari kolam ikan dan setelah air berkurang ikan baru ditangkap. Pemanenan dapat dilakukan sebagian (parsial) atau semuanya (total). Jenis pemanenan yang digunakan tergantung pada jenis komoditas yang dipelihara. Umumnya, pemanenan total dilakukan pada tahap pembenihan pada setiap jenis ikan.

a)    Jenis Panen Parsial

Panen sebagian adalah dengan cara mengurangi air kolam kemudian ikan yang diinginkan baik jenis dan ukuran dipanen, sedangkan ikan yang ditinggal dapat dipelihara lagi. Pemanenan parsial seringkali dilakukan pada tahap pembesaran pada jenis ikan tertentu, misalnya gurami.

b)   Jenis Panen Total

Panen keseluruhan adalah setelah air dikeluarkan dari kolam, semua ikan ditangkap atau di panen.  Pemanenan ini dilakukan dengan cara mengeringkan kolam.

Untuk menghindari jumlah ikan yang mati atau mengalami kerusakan fisik, proses pemanenan harus dilakukan secara hati-hati. Ikan yang mengalami kerusakan dapat memperlemah kondisi tubuh ikan tersebut sehingga sangat berpengaruh terhadap daya hidupnya ikan tersebut.

2.    Waktu Panen

Kegiatan pemanenan sebaik dilakukan ketika suhu tidak tinggi atau sinar matahari sedang teduh, biasanya itu yang tepat adalah pagi hari (05.00 - 08.00) dan sore hari (15.00 - 18.00). Pemanenan jangan sampai dilakukan saat terik matahari, karena akan menyebabkan kondisi ikan melemah atau mati. Ikan yang kepanasan, metabolisme tubuhnya akan terpacu sehingga kebutuhan oksigen menjadi tinggi. Bila oksigen yang dibutuhkan ikan dalam jumlah terbatas, maka akan menyebabkan strees dan lemah.

3.    Umur Panen

Masa pemanenan ikan sudah dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 4 - 6 bulan. Ikan pada usia 4-6 bulan pemeliharaan akan memiliki berat yang bevariasi, yaitu antara 400-600 gram/ekor. Bila ukuran berat dari masing-masing ikan dirasa belum maksimal, maka pemanenan bisa juga dilakukan dengan sistem bertahap, dimana hanya dipilih ukuran konsumsi (pasar). Untuk lele, biasanya akan dipanen saat sudah berbobot 7 - 8 ekor per kg, ikan nila 4 ekor per kg, dan ikan patin 2 ekor per kg.

Umur ikan pada waktu dipanen tergantung dari hal-hal sebagai berikut :

1)    Jenis Ikan ; Jenis ikan yang memiliki pertumbuhan tubuh cepat besar tentu umur panennya juga akan berbeda dengan jenis ikan yang memiliki pertumbuhan  relatif lama.

2)    Ukuran Ikan ; Ikan ukuran benih yang akan dipanen memiliki umur yang lebih muda daripada ikan ukuran konsumsi.

 

Beberapa contoh jenis ikan kosumsi yang dipanen adalah sebagai berikut :

a)    Gurame, berat awal dibudidayakan 100 gr, umur panen 6 - 18 bulan, dengan berat akhir 300 - 700 gr.

b)    Lele dumbo, berat awal dibudidayakan 10 gr, umur panen 5 - 8 bulan, dengan berat akhir 100 - 200 gr.

c)    Patin, berat awal dibudidayakan 10 gr, umur panen 4 - 6 bulan, dengan berat akhir 700 - 800 gr.

d)    Mujair, berat awal dibudidayakan 20 gr, umur panen 3-4 bulan, dengan berat akhir 200 - 250 gr.

e)    Bawal, berat awal dibudidayakan 10 gr, umur panen 3-4 bulan, dengan berat akhir 200 - 300 gr.

f)     Nila, berat awal dibudidayakan 10 gr, umur panen 4 - 12 bulan, dengan berat akhir 150 - 800 gr.


Referensi:

https://www.dunia-perairan.com/2018/09/tahapan-budidaya-ikan-secara-umum.html Diakses pada tanggal 11 Agustus 2020.

https://www.infoikan.com/2018/03/panen-dan-pasca-panen-ikan-sesuai.html Diakses pada tanggal 11 Agustus 2020.

https://www.pertanianku.com/cara-panen-akuaponik-yang-tepat/ Diakses pada tanggal 11 Agustus 2020.

Laksono, B. 2014. Modul Memanen Hasil Budidaya Ikan. Diakses pada tanggal 11 Agustus 2020. http://www.budilaksono.com/2014/01/modul-memanen-hasil-budidaya-ikan.html

Comments

Popular posts from this blog

Model Akuaponik: Peralatan dan Bahan untuk Model “Media Beds”

Parameter Akuaponik, Apa Aja Sih Yang Harus Diperhatikan ?

Mengenal Lebih Jauh, Komponen Peralatan Utama Dalam Sistem Akuaponik