Pindah Tanam Akuaponik? Yuk Simak Tata Cara Pindah Tanam yang Baik dan Benar

Setelah kita membahas pada artikel sebelumnya mengenai bagaimana cara penyemaian dalam melakukan budidaya akuaponik, kali ini kita akan mencoba membagikan informasi yang mungkin saat ini kalian butuhkan mengenai teknik dan cara pindah tanam bibit yang baik dan benar pada tanaman akuaponik. Sebenarnya, tata caranya juga hamper sama dengan pindah tanam dalam budidaya hidroponik. Langsung saja kita simak pembahasan berikut ini.


        Benih yang sudah berkecambah siap untuk dipindahkan kelahan tanam yang telah disiapkan guna memberikan ruang tumbuh agar tanaman dapat menyerap unsur hara yang terdapat pada media tanam dilahan tumbuh tersebut dengan tujuan utama agar tanaman tumbuh lebih optimal. Menurut Megablogerbank (2017) proses pemindahan tanam dilakukan  ketika bibit sudah cukup umur. Selain itu perlu dipastikan bahwa bibit sudah cukup kuat jika dipindahkan ke instalasi akuaponik. Berikut merupakan langkah pemindahan tanaman ke pot pada sistem akuaponik.


1.  Menyiapkan media tanam (net pot) yang dilubangi dibagian bawahnya dan media tanam yang dipilih. Wadah tanaman dapat menggunakan pot/gelas khusus untuk tanaman hidroponik atau  membuat pot dari botol plastik bekas dengan memberi sumbu kompor atau kain resapan di bawah pot sebagai alat untuk resapan airnya.

2.  Memilih bibit yang sudah berdaun 3-4 helai

3.  Memasukkan bioball ke dalam netpot, kemudian meletakkan media tanam setelahnya.

4.  Membuat lubang dimedia tanam, lalu bibit dimasukkan kelubang tanam

5.  Memindahkan netpot berisi bibit ke instalasi akuaponik

6.  Perlu diperhatikan bahwa selama proses pertumbuhan hanya menggunakan air dari kolam pemeliharaan ikan

Ada banyak cara memulai penanaman bibit di media Media apa saja yang bisa digunakan dalam sistem penanaman akuaponik ini? Yuk simak penjelasannya dibawah ini.

·       Rockwool

Ini adalah media awal benih bawaan untuk hidroponik. Penggunaan media ini akan memungkinkan memiliki bibit yang sangat steril tanpa kemungkinan perkembangan jamur atau serangga yang disembunyikan dan merusak bibit. Namun perlu pH seimbang dan terbuat dari bahan batu pintas atau batuan alami yang sudah diolah terlebih dahulu.

·       Peat Sponges

Kelebihan media ini adalah tidak ada penyesuaian pH yang dibutuhkan seperti yang dibutuhkan ketika menggunakan rockwool, sebagian besar sudah bio-degradable, mereka tumbuh dengan baik dan mudah untuk digunakan. Hanya saja media ini telah dikenal sebagai tempat berkembang biak bagi serangga dan lebih  mahal.

·       Batu Kerikil/Sungai

Media tanam ini merupakan media terbaik untuk teknik akuaponik. kerikil mempunyai pori – pori yang cukup besar, sehingga mempermudah berjalannya nutrisi dan air untuk disalurkan ke dalam akar tanaman. Untuk pemilihan kerikil, sebaiknya memilih kerikil yang tidak terlalu besar agar tidak terlalu menekan media tanam itu sendiri dan tidak menyiksa tanaman.

·       Hidroton

Hidroton berbahan dasar dari tanah liat. Biasanya media ini berbentuk bulat kecil, dengan bentuk ini ada kelebihannya untuk tanaman karena air akan lebih mudah mengalir ke dalam tanaman. Hidroton memiliki Ph yang nertal namun harganya cukup mahal dibandingkan dengan media tanam lain.

·       Sekam

Media jenis ini berasal dari gabah atau kulit padi. Sekam mudah ditemukan di toko tanaman maupun pasar. Selain itu, media ini sangat steril dan sudah memberikan hasil yang berkualitas. Sekam memiliki bobot yang sangat ringan, dan hal tersebut baik untuk tumbuhan agar akar tanaman tidak tertekan.

·       Hydrogel

Hidrogel terbuat dari kristal polimer dengan kemampuan serap air cukup baik. Kelebihan lain dari kristal polimer berwarna-warni ini yakni mampu menyerap nutrisi dalam volume yang banyak. Hidrogel termasuk media tanam yang ramah lingkungan karena bisa terurai dan membusuk. Namun, harga media ini sangat mahal dibandingkan dengan media tanam lainnya. Hidrogel memiliki Ph yang betral yang baik untuk berkembangnya tanaman.

Terdapat hal yang harus diperhatikan selama proses penanaman, yaitu pengaturan jarak tanam antar tanaman budidaya. Hal tersebut berkaitan dengan perkembangan akar tanaman yang berperan dalam penyerapan nutrisi tanaman. Dimana apabila jarak terlalu rapat maka perkembangan akar menjadi terganggu dan penyerapan nutrisi kurang optimal. Selain itu pengaturan jarak tanam penting diperhatikan karena berkaitan dengan sirkulasi udara serta penetrasi cahaya yang masuk kedalam kolam maupun tanaman. Dimana dengan pengaturan jarak tanam nyang sesuai maka akan mempermudah dalam perawatan serta pengendalian hama dan penyakit (Tika, 2018).

 

Referensi :

5 Cara Penanaman Akuaponik dengan Mudah. Diakses pada 4 Agustus 2020 dari https://ilmubudidaya.com/cara-penanaman-aquaponik

5 Macam Media Tanam Terbaik untuk Akuaponik. Diakses pada 4 Agustus 2020 dari https://www.suara.com/yoursay/2020/06/26/162904/5-macam-media-tanam-terbaik-untuk-akuaponik?page=all

Meblogerbank. 2017. Akuaponik, Biofilter dan pupuknya. Diakses pada 03 agustus 2020. https://meblogerbank.wordpress.com/2017/06/20/ akuaponik-biofilter-dan-pupuk-nya/.

Tika, E. 2018. 5 Cara Penanaman Akuaponik dengan Mudah. Diakses pada 03 Agustus 2020. https://ilmubudidaya.com/cara-penanaman-aquaponik.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Model Akuaponik: Peralatan dan Bahan untuk Model “Media Beds”

Parameter Akuaponik, Apa Aja Sih Yang Harus Diperhatikan ?

Mengenal Lebih Jauh, Komponen Peralatan Utama Dalam Sistem Akuaponik